xx

xxx

xx

xxx

xx

xx

xx

xxx

xx

xxx

Rabu, 12 Oktober 2011

indosiar

 

Minggu, 09 Oktober 2011

wanita tercantik indonesia 2011



SETELAH dinobatkan sebagai Putri Indonesia 2011, senang sudah pasti dirasakan Maria Selena. Dia mengatakan akan melaksanakan program-program yang sudah disiapkan Yayasan Puteri Indonesia. Kalau rencana dari dia pribadi, Selena menyatakan belum tahu.

Malah, saat ditanya, sekarang dia justru merasa bingung. Bingung bagaimana dengan pendidikannya. Seharusnya dia bisa mengerjakan skripsi tahun ini atau maksimal awal tahun depan. ’’Dengan adanya ini, saya nggak tahu. Apa bisa seiring berjalan atau mesti mendahulukan prioritas. Cuti dulu. Kalau yang lain sih saya siap menjalani. Termasuk, mengikuti Miss Universe 2012,’’ ungkapnya.

Mengikuti ajang internasional tidak menjadi beban. Sebab, dia yakin akan diberi pembekalan dan melakukan persiapan selama setahun. Di sisi lain, dia juga merasa beruntung bisa menjadi Putri Indonesia. Sebab, dia bisa menemukan teman-teman masa kecilnya dulu. Karena sering berpindah tempat, otomatis dia harus berganti-ganti teman. Baru saja mulai dekat, eh dia harus pindah lagi.

Paling tidak sekarang seluruh Indonesia tahu bahwa dia dinobatkan sebagai Putri Indonesia. Itu bisa membantu untuk menjalin kembali hubungan dengan teman-teman lama. ’’Saya tidak tahu teman-teman saya masa kecil sekarang seperti apa. Jangan-jangan mereka justru lupa sama saya,’’ katanya lantas tersenyum

80% Wanita Anggap Orgasme Tidak Penting

Orgasme masih menjadi topik paling menarik dalam diskusi maupun penelitian soal seks. Berbagai riset dan pembahasan tentang orgasme pun memberikan ragam informasi menarik seputar 'fase tertinggi' dalam proses bercinta ini.

Sebuah survei dari situs Good In Bed menemukan, lebih dari 70% wanita memalsukan orgasme, dan 80% menganggap orgasme tidak terlalu penting. Selain itu masih banyak fakta lain yang didapatkan dari hasil survei yang dilakukan terhadap 2.613 pria dan 2.223 wanita ini. Sebagian besar dari mereka sudah memiliki anak, sebagian lagi belum dan beberapa baru menjalani hubungan kurang dari enam bulan. Ini dia uraiannya.

1. Wanita Tidak Terlalu Peduli dengan Orgasme
Walaupun wanita menikmati orgasme sama besarnya dengan pria, namun mereka tidak terlalu menganggap orgasme itu penting. Sebagian besar wanita tidak mempermasalahkan apakah mereka akan mendapat orgasme atau tidak saat bercinta. Statistik menunjukkan, 91% pria menganggap orgasme penting dalam bercinta, sementara wanita yang peduli hanya sebanyak 20%.

2. Tingkat Kepuasan Bercinta Pria dan Wanita Sama Tinggi
Meskipun pria lebih sering mengalami orgasme daripada wanita, namun tingkat kepuasan dan kenikmatan yang didapat pria dan wanita saat bercinta sama tingginya. Lebih dari 60% pasangan merasakan kenikmatan dan kesenangan dari orgasme, seberapa pun seringnya mereka mengalaminya.

3. Faktor Paling Penting Penentu Orgasme
Merasa saling terhubung secara emosional antar pasangan dan kepercayaan diri, merupakan faktor-faktor yang paling menentukan untuk dapatkan orgasme. Sementara gangguan mental seperti stres dan depresi, dinilai responden menjadi sebab paling utama yang menghalangi pasangan meraih orgasme.

4. Alasan Pria & Wanita Memalsukan Orgasme Berbeda
Baik pria maupun wanita pernah memalsukan orgasme, tapi alasan kenapa mereka melakukannya berbeda. Sebanyak 70,6% wanita pernah memalsukan orgasme, dan mayoritas dari mereka melakukannya karena tidak ingin menyakiti hati pasangannya. Sementara sebagian besar dari 30,2% pria yang memalsukan orgasme, mengaku terpaksa melakukannya agar sesi bercinta cepat selesai.

5. Mayoritas Pasangan Tak Mengaku Pernah Palsukan Orgasme
Meskipun banyak pria dan wanita yang memalsukan orgasme, tapi sebagian besar dari mereka tidak mau mengakuinya pada pasangan masing-masing. Karena memalsukan orgasme masih dianggap sebagai perbincangan yang tabu. Hanya 7% pria dan 12% wanita yang mau membicarakan masalah tersebut pada pasangannya.

Jumat, 07 Oktober 2011

Ratusan Perempuan Cantik Ikuti Audisi di Surabaya

Miss Celebrity Menado Siap Bersaing

Vania Larissa - Rahasia


Jelajahi London-New Delhi dengan Bajaj!



Angkutan tiga roda yang di Indonesia biasa disebut bajaj, ternyata mampu menempuh ribuan kilometer melintasi 14 negara. Dengan mesin 175 cc, bajaj yang diberi nama "Flying Rani" berhasil melakukan perjalanan dari London, Inggris ke New Delhi, India.

"Jarak yang ditempuh adalah 10.200 kilometer dan cuma satu kali kejadian ban kempis," kata Sanjay Sharma, (44), sang pengemudi bajaj.

Sharma punya profesi sebagai ahli teknologi informasi di London. Perjalanan yang dia lakukan adalah untuk kegiatan amal menggalang dana bagi para pasien kanker.

Sejatinya, Sharma membeli bajaj itu pada 2008 untuk cendera mata dari kampung halaman di India. Bajaj itu ternyata mendatangkan uang setiap kali disewa sebagai kendaraan pernikahan warga India yang tinggal di Inggris.

"Aku sayang dengan kendaraan ini," kata Sharma. Awalnya dia menganggap remeh teknologi bajaj, tapi sekarang dia nilai sebagai salah satu kehebatan India.

Di India, bajaj yang dalam bahasa Inggris disebut auto rickshaw, adalah alternatif angkutan yang ekonomis.

Sharma dan dua rekannya terlebih dulu memodifikasi rem, memperkuat pintu-pintu, menambah sistem pemantauan posisi (GPS) dan memasang tempat duduk yang nyaman. Mesinnya tak diubah.

Perjalanan tiga pria itu dimulai tanggal 14 Januari dengan melintasi antara lain Prancis, Bulgaria dan Iran. "Orang-orang memberi kami makan dan camilan, mereka bilang yang sedang kami lakukan bagus," kata Sharma.

NAmun, dia juga akui berlama-lama di bajaj tidaklah enak. "Kami seolah kelompok yang terkurung di sangkar kecil. Lama-lama, masing-masing muak dengan rekan seperjalanannya."

Si mekanik turun di Turki, yang satu lagi turun di Iran. Kini bajaj telah sampai di India. Sharma pun mengharapkan bajaj itu di India bisa menghasilkan sekitar empat juta rupee (sekitar Rp 738 juta). "Flying Rani" nantinya dikapalkan kembali ke Inggris